Melihat jejak langkahku dalam dalam,
terpancar sebuah aura ambisius yang memuncak terburai melalui kata,
suatu hal yang membuatku semakin yakin untuk terus melangkah
sekalipun sulit bagiku untuk hanya dapat berpijak...

baru sepersekian jalan aku lalui,
tak terelakkan ada kehampaan yang mengisi lorong2 serta celah visi,
seakan akan setiap sambutan dapat terseret kedalam dengan mudahnya...

hmmph..

namun ketika aku menyadari
bahwa kekosongan tersebut hanya seakan-seperti rajukan seorang anak kecil kesepian ditengah dinginnya badai salju , tanpa keluarga disekitarnya..
aku semakin merasa tergetar,
semakin merasa membutuhkan suatu kehangatan,
walaupun itu adalah kehangatan semu dari sebatang korek api,
yang sewaktu waktu dapat habis termakan angin,
semakin aku mendabakan kehangatan semu yang bodoh itu,

seketika aku tersentak,

mengapa aku terlalu bodoh untuk berdiam,
dan berhenti sementara dari langkah panjangku,
sedangkan apabila aku melanjutkan perjalanan ini, akan ada titik cerah yang akan aku tempati dengan kebahagiaan,
namun aku terus berdiam merasakan satu kehangatan kecil yang sudah tak layak lagi itu, semakin dingin aku rasa, semakin gemetar lututku,
namun terimakasih karena korek itu semakin padam, padam dan habis terbakar,
membuatku makin beranjak maju,
saat korek tersebut hilang...
mungkin membuatku beku untuk sementara,
namun dapat membuatku terus beranjak maju menuju suatu hal yang nyata..