Radikal bebas merupakan hasil sampingan metabolisme. Setiap saat tubuh menghasilkan radikal bebas. Berbeda dari molekul lain yang stabil karena atom-atomnya saling berpasangan, radikal bebas mempunyai satu atom tunggal yang tidak berpasangan, dan atom tersebut adalah Hidrogen, selalu mengambil oksigen dalam sel yang sesungguhnya memiliki pasangan tetap, akibatnya kesegaran sel menyusut, layu dan aus, (wehehe teryata penggoda bukan hanya ada di dunia nyata, dalam tubuh kita, radikal bebas bisa dikategorikan, penggoda yang suka merebut pasangan orang) dan kondisi fisik tubuh yang terkena radikal bebas dapat dilihat seperti kulit kering, suram, kendur dan berkurang kekenyalannya.
radikal bebas adalah spesi kimia yang memiliki pasangan elektron bebas di kulit terluar sehingga sangat reaktif dan mampu bereaksi dengan protein, lipid, karbohidrat, atau DNA. Reaksi antara radikal bebas dan molekul itu berujung pada timbulnya suatu penyakit. Selain lahir dari proses metabolisme, radikal bebas juga muncul pada setiap kejadian pembakaran, misalnya merokok, memasak, juga aktivitas pembakaran bahan bakar pada mesin dan kendaraan bermotor. Ketika sinar ultraviolet menerpa suatu benda terus-menerus, elektron atom benda tersebut akan meloncat dari orbitnya, dan terciptalah radikal bebas.
Patah Hati..alah ungkapan roman picisan jaman bokap gw dulu kale, tapi sebetulnya penyakit itu bisa menimbulkan penyakit turunan lain (bukan penyakit keturunan lho!) Siapa yang pernah patah hati pasti merasakan hal yang serupa, sedih, marah jengkel, bahkan ingin mengakhiri hidup (bagi yang kena kasus itu, nggak usah cepet cepet coz dampaknya bisa membunuhmu secara perlahan..hehehe masochist ), kenapa bisa menimbulkan penyakit turunan? It b’coz (walah) Segala sesuatu yang ada dalam pikiran kita selalu negatif ,emosional dan subjektif , akan memberikan dampak tubuh teroksidasi , seperti contohnya lemak yang memproduksi asam butanoat, berbau tengik setelah bereaksi dengan udara, sama juga dengan korosi pada besi, dimana oksigen yang ada dalam sel tubuh kita menghilang sedikit demi sedikit, sedangkan reaksi oksidasi menurunkan kadar oksigen dalam tubuh kita .

Misalnya contoh pada pemikiran negatif yang menimbulkan distress pada otak, disebabkan otak cenderung bereaksi total dan buruk terhadap pemikiran negative, dan dapat memicu hormone ACTH (adrenokortikoid) kita untuk melepaskan pemicu stress dan apabila reaksi stress tidak dapat dibendung maka dua hormon tersebut akan bereaksi berlebihan, dan distress dapat menimbukan ritme nafas yang buruk sehinga kadar oksigen yang masuk dalam tubuh tidak stabil, sedangkan tubuh kita memerlukan oksigen untuk bertahan, serta saat dalam keadaan stress, otak cenderung memusatkan kinerjanya untuk memompa pengeluaran hormon stress, sehingga menciutkan neuron-neuron substansial yang merupakan lahan menyimpan memori (hipokampus) sehingga terjadinya atrofi (penciutan sel saraf neuron), padahal pusat kerja sistemik dalam tubuh diatur oleh otak. Reaksi berantai yang terjadi akan merusak sel-sel otak secara beruntun dan bersifat permanen. Akibatnya, sel-sel otak akan mengalami penuaan dini. Gejala awal penuaan dini sel-sel otak antara lain susah mengingat kembali sesuatu, mudah lupa, atau dementia (kehilangan organik fungsi intelektual). Bila tidak segera diatasi akan mempercepat kepikunan otak, serta munculnya penyakit Parkinson atau Alzheimer.

Gejala awal penuaan dini sel-sel otak antara lain susah mengingat kembali sesuatu, mudah lupa, atau dementia (kehilangan organik fungsi intelektual). Bila tidak segera diatasi akan mempercepat kepikunan otak, serta munculnya penyakit Parkinson atau Alzheimer. Lalu saat Patah hati, pola makan kita tak teratur, mambuat tubuh tidak mempunyai suplai nutrisi yang bagus, dan antioksidan dari buah buahan dan makanan yang menghambat proses oksidasipun tidak tercerna oleh tubuh, sehingga semua makanan seperti lemak dan makanan lain yang merusak tubuhpun akan menumpuk menjadi toksin, kemudian dikarenakan proses oksidasi yang terus diproses oleh tubuh, darahpun tidak mampu mengeluarkan toksin2 yang ada dikarenakan cadangan oksigen yang mengalir berkurang sehingga penyumbatan toksin-pun membuat tubuh mendapatkan rekasi penyakit yang berantai, terlebih kecenderungan setiap orang saat mentalami distress adalah berlari kearah perusakan tubuh, seperti mengkonsumsi minuman keras, makanan berlemak, dan rokok semua toksin yang ada dalam tubuh, tidak dapat dibakar, dan akibatnya metabolisme tubuh menurun.

Dan saat ini ditemukan bahwa ternyata radikal bebas berperan dalam terjadinya berbagai penyakit. Hal ini dikarenakan radikal bebas adalah spesi kimia yang memiliki pasangan elektron bebas di kulit terluar sehingga sangat reaktif dan mampu bereaksi dengan protein, lipid, karbohidrat, atau DNA. Reaksi antara radikal bebas dan molekul itu berujung pada timbulnya suatu penyakit.

Efek oksidatif radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan penuaan dini. Lipid yang seharusnya menjaga kulit agar tetap segar berubah menjadi lipid peroksida karena bereaksi dengan radikal bebas sehingga mempercepat penuaan. Kanker pun disebabkan oleh oksigen reaktif yang intinya memacu zat karsinogenik, sebagai faktor utama kanker. Selain itu, oksigen reaktif dapat meningkatkan kadar LDL (low density lipoprotein) yang kemudian menjadi penyebab penimbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Akibatnya timbullah atherosklerosis atau lebih dikenal dengan penyakit jantung koroner. Di samping itu penurunan suplai darah atau ischemic karena penyumbatan pembuluh darah serta Parkinson yang diderita Muhammad Ali menurut patologi juga dikarenakan radikal bebas.

Tipe radikal bebas turunan oksigen reaktif sangat signifikan dalam tubuh. Oksigen reaktif ini mencakup superoksida (O`2), hidroksil (`OH), peroksil (ROO`), hidrogen peroksida (H2O2), singlet oksigen (O2), oksida nitrit (NO`), peroksinitrit (ONOO`) dan asam hipoklorit (HOCl).
Berbagai penyakit yang telah diteliti dan diduga kuat berkaitan dengan aktivitas radikal bebas. Penyakit-penyakit tersebut mencakup lebih dari 50 kelainan seperti Stroke, Asma, Pankreatitis, Berbagai penyakit radang usus, Penyumbatan kronis pembuluh darah di jantung, Penyakit parkinson, Sel Sickle Leukemia, Artritis rematoid, Perdarahan otak & tekanan darah tinggi, bahkan AIDS…..

So tunggu artikel selanjutnya OK!! Tentang pencegahan dampaknya….